Friday, December 13, 2013

Serial Kontrakan Samping Masjid, chapter 1 : Prolog


Januari 2010, kampus gw pindah ke wilayah tembalang, anak2 undip biasa nyebut kampus tembalang ini kampus atas, ya karena memang kalo mau sampe ke kampus tembalang ini dari pusat kota semarang harus naik bukit dulu, namanya bukit gombel…(katanya sih ini bukit angker, sering banget kecelakaan terjadi di tanjakan curam yang jadi jalan utama kearah jogja solo ini, cerita soal ke’seram’annya nanti deh dibikin khusus di segmen misteri,hehe…) then, gak berapa jauh setelah tanjakan gombel ini ada patung pangeran diponegoro yang jadi gerbang masuknya kampus undip tembalang, tapi orang2 biasa nyebut patung bersejarah ini dengan sebutan patung kuda, gw gak tau sejarahnya gimana cuma kalo dipikir-pikir kasian pangeran diponegoro, ini monumen kan di bikin sebagai bentuk penghormatan kepada sosok pahlawan yang jadi inspirasi nama kampus ini, kok yang terkenal malah kudanya…yang pahlawan siapa, yang terkenal siapa kan, kasian papi dipo…kalah saing sama kuda.

Kampus gw pindah, gw juga ikut pindah donk…nahh ini, satu episode hidup gw dimulai dari sini, yang dari episode itu ada banyak banget cerita yang kayaknya bakal susah buat dilupain, ceritanya macem-macem…suka, duka, heroik, sampe cerita-cerita absurd khas mahasiswa “ndableg” tumpah ruah disini…saat kampus pindah keatas gw tinggal bareng di sebuah rumah 3 lantai yang di kontrak bareng2 sekitar 20an orang, gak banyak cerita kenapa gw bisa sampe terdampar di rumah kontrakan yang sama sekali gak mirip rumah kontrakan pada awalnya ini, tempatnya di ngesrep timur IV no 10 A, masih sekitar patung kuda lahh…Tanya aja tukang cukur Madura pinggir jalan pasti tau. Kenapa gw bilang gak mirip rumah kontrakan? Oke, lu bayangin deh rumah yang 2 tahun gak dihuni, gak dirawat, dibiarin gitu aja sama yang punya bentuknya gimana. lebih mirip rumah-rumah tempat syuting di film horror Indonesia, bisa dibayangin kan? debu dimana-mana, sarang laba-laba merajalela, puing-puing perabot rumah tangga sampe bekas celana dalam bergelantungan seenaknya…tapi anehnya waktu itu gw mau aja tinggal di tempat kayak gitu, hehe…honestly, awalnnya gw diajak sama temen 1 jurusan buat ngontrak bareng, gw mau aja…karena memang gw orangnya gak suka yang ribet2 dan gak terlalu pilih2 soal tempat tinggal , paling males yang namanya pindah-pindah…ditambah lagi ini rumah murahnya bukan main, 1 kamar Cuma 1,4 juta, buat 2 orang jadi per orang Cuma bayar 700rb per tahun…murah gila, denger angka segitu gw udah gak sempet mikir kondusivitas tempat dan macem2nya, dimana lagi coba bisa dapet kost semurah itu buat mahasiswa di tembalang yang udah rame gila sekarang ini. Gw berani klaim ini kontrakan emang paling murah se semarang raya,hehe…kenapa bisa semurah itu? Lu pasti nanya gitu kan…gw jg gak tau persisnya, Cuma kalo premis anak-anak kontrakan sih karena emang rumah kontrakan ini udah 2 tahun gak dihuni dan terkenal ke’angker’annya, warga sekitar banyak cerita soal penampakan makhluk2 halus (gak ngerti sehalus apa tu makhluk) di rumah tiga lantai yang kita tempati, terutama cerita dari bu “sambel” (red : ibu penjual pecel samping kontrakan yg sambel sm nasinya saingan banyaknya, hahaha…tp skrg udh bangkrut gara2 harga cabe melonjak kala itu,kasian :’(… ), beliau sering cerita soal penampakan dan kengerian kontrakan, bukan Cuma bu “sambel”, bu “bakso”, bu “pecel”, bu “grogi” juga bercerita hal yang sama..(red : nama sengaja disamarkan demi kerahasiaan informan,hahaha…), dan memang selama tinggal di tempat itu kami banyak menemui fenomena2 ganjil, seperti bunyi orang mandi di tengah malam dan dini hari, atau hilangnya celana dalam di jemuran secara misterius, hahahaha… :D (lebih detailnya nanti deh dibuat chapter sendiri).

Selain ke”angker”anya yang membanggakan (lhoo..?), para penghuni kontrakan itu sendiri juga bisa di bilang lumayan membanggakan (biar pada seneng mereka…:D ), hampir seluruh penghuni kontrakan adalah aktivis kampus, gak sembarang aktivis, mereka juga rata2 memegang posisi penting di organisasinya masing2, tidak Cuma menonjol di dunia aktivis, secara akademik pun mereka cukup memuaskan…udah aktivis kampus, akademik bagus, sholeh2 lagi orangnya, subhanallah…calon mantu idaman!! (ini murni pencitraan saudara2,hahaha..). ada lagi yang unik, kontrakan ini dihuni oleh mereka dengan ragam pemikiran yang berwarna-warni, yang biasanya nih kalo di kampus atau luar itu pada berantem atau minimal adu komen adu mulut…di kontrakan ini kami hidup dengan rukun, (you know lah what I mean…) pada intinya, yeeee….dari sini ceritapun dimulai, inilah serial kontrakan samping masjid…HiiiiHaaaaaa!! 


to be continued……..

0 komentar:

Post a Comment