Wednesday, November 14, 2012

Ketika Cinta Datang Menghujam, Produktivitas Meningkat Tajam


Cinta…kita bicara soal cinta sekarang…oke, apa definisi cinta saudara-saudara? Ada yang tau? Haha…Menurut sumber dari internet yang baru saja saya dapat Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi terhadap objek tertentu. kira-kira seperti itu, Sebenarnya banyak definisi lain…tapi terlalu panjang kalo saya sebutkan satu-satu. Bukan untuk itu maksud tulisan ini dibuat…lagipula banyak dari kita yang mengatakan bahwa cinta adalah perasaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata,  hanya hati yang bisa menerjemahkannya..asiiikkk :D, jadi percuma saja saya gambarkan cinta dengan banyak kata, lebih baik serahkan saja pada masing-masing hati manusia untuk menerjemahkannya sendiri. Betul begitu?? Apapun definisinya, yang jelas semua akan sependapat dengan saya jika cinta punya efek yang luar biasa, saat ia ditempatkan pada posisi dan porsi yang tepat…that’s goin’ to be an awesome effect, seseorang akan menjadi sangat produktif….ketika cinta datang menghujam, produktivitas meningkat tajam, dan itu terjadi pada diri saya…hehe

Ini adalah hasil penelitian yang saya lakukan dengan pendekatan historis, sampelnya adalah saya sendiri :D...taukah kalian? ternyata ada korelasi yang positif antara cinta dengan produktivitas, saya menjadi begitu produktif ketika mencintai sesuatu hal, itu yang terjadi…ketika saya SD contohnya, saya suka sekali menggambar…dan dari kecintaan saya itu saya bisa menghasilkan gambar-gambar yang indah, (ala anak SD tentunya :D) dan bahkan berani membuka jasa menggambar untuk teman2 yang lain saat ada PR menggambar dari ibu dan bapak guru, waktu itu gambar andalan saya adalah gambar pemandangan dengan gunung sebagai latar utama, pesawahan sebagai bumbunya dan realitas para petani sebagai sentuhan dramatisnya, (padahal waktu SD gk mikir segitunya) haha.. :D, dan satu lagi gambar andalan saya saudara-saudara, tokoh kartun kesayangan yang selalu  ditunggu kehadirannya setiap minggu walaupun cuma tayang di tipi setengah jam tiap minggunya (menjengkelkan…), dia adalah GOKU…yeaahhh!!! Saya yakin banyak dari kalian yang juga mengidolakan jagoan serial kartun dragonball ini…J, saat itu produktivitas menggambar saya tinggi sekali, hal tersebut terjadi tidak lain karena cinta…karena saya begitu cinta dengan aktivitas menggambar saat itu…

Ada lagi, saat SMP saya mulai menyukai sepakbola, sebenarnya suka dari SD tapi saat SMP lah rasa suka itu berubah menjadi cinta..(ihiiirrr…:D). karena kecintaan saya itu, saya rajin sekali berlatih…saya ingat sekali jaman2 itu masih ada acara tutorial bermain sepakbola di TVRI, setiap minggu jam 10.30…dan saya adalah salah satu penggemar setiannya (jaman itu internet belum ngetrend gan… :D) selesai menonton langsung saya praktekan di lapangan “jadi-jadian” di depan rumah, selain itu saya juga berlatih di SSB “burem” di kampung (ya walaupun burem tetep SSB namanya, haha…), dan dalam kurun beberapa minggu pernah juga bergabung dengan SSB yang katanya bagian dari akademi salah satu klub sepakbola ternama negeri ini. Segala upaya saya lakukan untuk mengasah kemampuan bermain sepakbola saya, itu tak lain karena ada cinta disana…hasilnya saat SMP saya terpilih menjadi bagian dari tim sekolah untuk ikut ambil bagian dalam pekan olahraga pelajar tingkat kabupaten atau POPDA tingkat SMP, walaupun akhirnya kandas, haha…hingga SMA saya masih menjadi tumpuan tim sepakbola sekolah, ikut di berbagai turnamen mewakili sekolah…walaupun belum pernah juara, #uppss :D, dan bersama teman-teman turut membangun smandaraya (ekskul sepakbola di SMA) bangkit dari kevakuman waktu itu…saya harus bilang sekali lagi bahwa itu karena cinta saudara-saudara. produktivitas meningkat luar biasa…

Oiya… saat kelas 2 SMA, saya jatuh cinta dengan ilmu hitung debit kredit dari negeri ratu Elizabeth bernama akuntansi. Tidak perlu saya jelaskan kenapa saya jatuh cinta, (bukan karena mau gebet orang lho, cintanya beneran tulus dari hati tanpa tedeng alih-alih.. :D) yang jelas dari kecintaan itu saya kemudian terpilih menjadi kontingen sekolah untuk ikut dalam berbagai ajang perlombaan termasuk olimpiade…terhitung sudah sekian trofi saya persembahkan untuk sekolah, yang tertinggi adalah saat menjuarai lomba akuntansi se-jabar dan banten di UPI bandung. Lagi-lagi karena apa??yappp…betul sekali, karena cinta saudara-saudara!! Kemudian produktivitas menulis saya juga meningkat tajam saat SMA, saat kecintaan saya terhadap aktivitas menulis sedang berada di level kurva tertinggi…puluhan cerpen (ala remaja ababil :D) berhasil saya hasilkan, puluhan puisi juga banyak sekali saya buat…bahkan sempat saya buat antologinya. Novelet pun sempat saya buat walaupun tidak selesai karena setelah saya baca ulang ternyata ceritanya “nggak bangettt”, hahaha…the point is..Semua bisa saya lakukan karena saya cinta dengan aktivitas2 itu…

Itu adalah sedikit bukti2 empiris yang saya himpun untuk mendukung hasil temuan saya bahwa cinta punya hubungan yang positif terhadap produktivitas, jadi produktivitas akan meningkat ketika cinta tumbuh menghiasi aktivitas yang kita lakukan. Sebenarnya masih banyak bukti-bukti yang lain…tapi berhubung batere laptop hampir habis, dicukupkan saja :D. saudara-saudaraku yang budiman…akhirnya saya harus menyimpulkan bahwa apapun aktivitas kalian, apapun pekerjaan kalian, apapun amanah kalian, atau siapapun gebetan kalian… (lhooooo….:D) landasilah dengan kecintaan…cinta yang tulus dari lubuk hati yang terdalam, karena dengan begitu, akan muncul energi potensial tersembunyi dalam diri kalian untuk mendorong kalian menjadi produktif. Produktif tingkat tinggi…sedangkan untuk saya pribadi ini masih menjadi PR yang kontinyu…karena memang kadang konsistensi sulit sekali di patri dalam diri. maka dari itu…mari sama-sama belajar untuk menjadi seorang pecinta yang produktif…asiiiikkk :D
Ketika cinta datang menghujam, produktivitas meningkat tajam !!!!

Mari bicara sistem Pendidikan…adakah yg keliru??


Denger2…Sekarang lagi rame barrack obama kepilih lagi jadi presiden amerika serikat ya? Negeri kita malah yang paling rame kyaknya…ngomong2 soal negeri paman sam sana, saya jadi tertarik buat post analisa kritis yg saya peroleh dari sumber internet sana sini soal pendidikan di AS dan Indonesia (awalnya sih cari bahan buat tugas, ehh banyak nemu pengetahuan baru soal system pendidikan)

Setelah saya baca tulisan dan referensi-referensi dari internet, saya ingin memaparkan kembali tentang perbedaan sistem pendidikan antara Indonesia dengan Amerika. Siapa yang lebih unggul ?? Mari kita lihat…let’s see

Di Indonesia (dan Negara-negara Asia), berdasarkan research murid level 9 sampai 12, yang diadakan, ranking petama dimenangkan murid dari Singapore, disusul Korea, Hongkong, dan Jepang. Lalu Ranking berpakah Amerika (USA) ? Ternyata USA ada diperingkat 20-an, dibawah Inggris dan Jerman.
Ini kutipan yang saya dapat dari internet

“Kesalahan (atau ketidak sempurnaan) system pendidikan di USA ini ya karena itu tadi, terlalu menonjolkan sikap kreativitas murid. Ini menurut saya kurang tepat, apalagi buat mereka yang masih di level dasar. Tahu apa mereka mengenai kreativitas..?? Kreativitas dari anak seusia ini adalah olah raga dan main game. Nggak heran kalau mereka cuman cengengas-cengengesan saat ditanya "berapa square root dari 144...?", atau "dimanakah Antartika ?".  Karena ya itu tadi, maunya kreatif, malah jadi nggak bisa apa2x. Being kreatif does not mean being smart,yes...??”

Saya mungkin sedikit setuju sama kutipan di atas. Tapi tunggu dulu….
Sistem Pendidikan, kita terlalu memaksa anak untuk dapat menguasai sekian banyak bidang studi dengan materi yang sedemikian abstrak, membuat anak merasa tertekan/stress yang dampaknya membuat mereka suka bolos, bosan sekolah, tawuran, mencontek, dan lain-lain. Yang pada akhirnya mereka tidak dapat mengerjakan ujian dengan baik. Apa hasilnya ??

Ya, yang ada anak-anak Indonesia mendapat tekanan. Tekanan dari tugas-tugas yang sedemikian menumpuk, belum lagi persoalan-persoalan yang dihadapi di lingkungan sekitar.  Anak-anak Indonesia hanya ingin mendapatkan nilai bagus dengan sedikit usaha, bahkan tidak sama sekali. Berlomba-lomba mendapatkan nilai bagus.. Adakah hasil atau ilmu yang di dapat ?? Sedikit, bahkan tidak ada. Menyedihkan bukan ?

Pernah nonton film “3 Idiot”??ada sebuah adegan dimana Seorang mahasiswa disuruh mengajar mekanik di hadapan dosen dan teman-teman sekelasnya. Lalu apa dia bisa mengajar. Tidak juga. Dia hanya menulis di papan dua kata yakni “Farhanitrate dan Prerajulisation. Dia menyuruh untuk menemukan arti dari kedua kata tersebut dan boleh menggunakan buku sebagai referensi dalam waktu 30 detik. Adakah yang berhasil menemukan artinya ?

Tidak ada, termasuk professor (Rektor) dari Universitas tersebut. Dapat disimpulkkan “mereka hanya berlomba-lomba mendapatkan nilai bagus, tanpa mengetahui akankah mereka mendapatkan sesuatu ilmu yang baru sebelum perkuliahan di mulai. Sebenarnya tidak ada arti dari kedua kata tersebut. Itu hanya nama temen-temen dekatnya saja, yakin Farhan dan Raju.

Buat apa memahami sebegitu komplit mata kuliah/pelajaran studi. Adakah yang dikuasai sepenuhnya? Apakah dengan sistem pendidikan begitu anak-anak akan kreatif ? Jawabannya sudah tentu tidak.

Berbeda dengan sistem pendidikan di Amerika, Sistem Amerika yang menitikberatkan kreativitas dan sangat diusahakan agar para siswa tertarik pada subjek yang dipelajari. Juga materi tidak hanya dari buku-buku saja, tetapi juga meneliti alam di sekitar.. Di Amerika anak-anak yang masih kecil sangat senang ke sekolah dan suka sekali mengerjakan tugas-tugas dari sekolah yang memang menarik…

Di sana tiap anak diterima dengan segala perbedaannya dan kemampuan kecil-kecil pun dihargai, sehingga anak termotivasi untuk belajar dan berprestasi…Kreativitas dan inisiatif sangat dihargai, motivasi untuk belajar dikembangkan dengan baik. Kreatifitas dengan menuruti imajenasinya dan mengerjakan sesuatu bukan karena harus menuruti kemauan guru…Sedang di Indonesia, jika berbeda dengan apa yang dikatakan guru, pasti tidak boleh berpikir sendiri…

Di Amerika semua anak diajarkan kreatif, kritis dan berani bertanya yang menimbulkan percaya diri anak meningkat, Disertai dengan kompetisi yang ketat membuat masing-masing individu semakin kritis, yang membuat level pendidikan terus meningkat. Sehingga melahirkan individu yang terbaik. Karena bisa menjadi sesuatu sesuai keinginannya.

Sedangkan di Indonesia kreatifitas dan sikap kritis tidak dikembangkan dari kecil, karena dibatasi oleh adanya kultur kita maka tidak bisa bersikap kritis. Oleh karena itu sistem pendidikan di dua Negara ini sangar berbeda. Rakyat Indonesia pintar. Tapi belum tentu kreatif, beda halnya dengan Rakyat USA. Mereka lebih kreatif, hal inilah yang menyebabkan mereka lebih mencintai belajar, karena segala kreatifitas individu orang, lebih dihargai.

Beberapa hari yang lalu juga saya dapati uraian ini dari seminar Forum Indonesia Muda (FIM 13) di cibubur…memang ada yg salah di system pendidikan kita saat ini. Pak bahrudin pendiri sekolah Qhoriah thoyibah di salatiga yang saat itu menjadi keynote speeker juga menguraikan hal yang sama…beliau adalah salah satu pendidik yang menerapkan model belajar ala “anak amerika” ini di sekolah yang dibuatnya sendiri. Dan bagaimana hasilnya?? Wawww….saya benar2 harus standing applause melihat presentasi hasilnya saat itu, ini bisa jadi satu bukti bahwa membenahi system pendidikan adalah keniscayaan…tapi lagi2 kebijakan adalah preferensi elit, dan jika begitu kita lagi2 harus berharap pada political will dari para policy maker, haha…gak ada habisnya kalo gitu mah yak!!! Tapi dalam seminar itu saya jadi berfikir, berharap saja pada harapan yang kedengarannya hampa itu rasanya gak solutif…bertindak akan jauh lebih konkret, seperti yang dilakukan pak bahrudin, beliau mendirikan sekolah sendiri untuk membuat perubahan…jadi perubahan tidak harus berawal dari top level saja, tapi juga bisa lewat grassroot….ya, mungkin kita tidak perlu membuat sekolah sendiri jika terlalu berat, mulai dari yang kecil2 saja, yang jelas kini yang perlu dilakukan adalah kumpulkan semangat, gagasan, dan mulai rangcang strategi untuk segera bertindak….mari berbenah !!!


SSSSSttttttttt….Ada Sidang Paripurna

Seminggu ini ada banyak hal menarik yang ingin saya soroti. Tapi satu-satu dulu deh…mulai dari hari kamis kemarin, jadi ceritanya hari kamis kemarin ada sidang paripurna di DPRD provinsi jateng dengan agenda pembacaan nota keuangan dan RAPBD provinsi jateng tahun 2013, dan saya kebetulan mendapat kesempatan untuk menyaksikan agenda tersebut. Ya semacam agenda kuliah, begitu kira-kira..sebenaranya sudah dari sebulan yang lalu permohonan untuk mengikuti sidang ini kami layangkan ke anggota dewan yang terhormat. Tapi kesempatan itu baru muncul kamis kemarin. Itupun dengan agenda sidang yang kurang “seksi”…asumsi saya memang sengaja agar tidak ada aksi yang tidak diinginkan dari para mahasiswa, but…tht’s oke!!  

Apa saja yang menarik saudara-saudara? Baik..kita awali dari keberangkatan saya ke TKP, jarkom “harus sudah dilokasi jam 8 pagi” dan saya berangkat dari kost jam 08.15, hahaha…ini kebiasaan buruk yang barangkali kadarnya sekarang sudah jadi kebiasaan baik untuk sebagian orang, kenapa begitu..?? karena eh karena ternyata yang datang setelah saya juga banyak sekali jumlahnya, :D kalo alasan saya datang agak siang karena saya tau sidang tidak mungkin dimulai jam 8 pagi, paling cepat dimulai jam 9, khusnudzon saya teman-teman pun berfikir sama dengan saya,hehe…tapi apapun alasannya tetap saja ini kebiasaan buruk, karena secara tidak sadar sudah ter-mindset di kepala kita untuk berontak terhadap nilai-nilai kedisiplinan, saya jadi berfikir, mungkin inilah awal mula berkembangnya kultur “jam karet” orang-orang kita, meremehkan jadwal, “ahh…paling juga yang lain terlambat”; “ ahh…paling juga mulainya jam 9”; “ ahh…lebih baik ditunggu orang daripada menunggu orang” and so on. Sebagian besar orang terjangkit penyakit ini, termasuk saya, hehe…ada lagi, ternyata bukan cuma saya dan mahasiswa lain yang terjangkit penyakit ini, anggota dewan yg terhormat juga kena saudara-saudara, kasiann ya…sidang dimulai dari jam 9.30 lebih dari jadwal yang jam 9…ya..keduanya sama2 salah sebenarnya walaupun dalam konteks yg berbeda, tapi tetap saja dari tribun penonton sayup2 kekesalan mahasiswa dengan jam karet ala anggota dewan ini membahana, termasuk saya tentunya…haha :D jangan2 seandainya saya jadi anggota dewan, tingkah saya sama saja seperti mereka. Semoga tidak, hehe…!!! Jadi pengusaha lebih menarik daripada jadi anggota dewan… :D but…saya harus bilang bahwa benar-benar kuat sekali budaya ini mengakar, kuat sekali!!!

Oiya…Saya suka sifat fair, jadi sebisa mungkin saya tidak ingin seenaknya menyalahkan orang lain…tapi untuk hal yang satu ini saya cukup kecewa dengan anggota dewan dan para  mahasiswa yang ikut menyaksikan sidang bersama saya. Kenapa?? Oke…begini, Sidang dimulai dengan pembacaan surat2 yg saya tidak faham kontennya…tapi tidak masalah, karena bukan itu yang penting, selanjutnya adalah pembacaan nota keuangan dan RAPBD jateng 2013 oleh pak gubernur. Ini yang penting, pidato pembacaan nota keuangan dan RAPBD 2013 disampaikan panjang sekali…dan seperti yang saya duga, sebagian besar anggota dewan tidak terlalu memperhatikan penyampaian pak gubernur, suasana sidang menjadi seperti suasana kafe dengan pak gubernur sebagai penyanyi keroncong yang sedang perform di depan panggung. Audience (anggota dewan) ada yang sibuk berbicang dengan rekannya (mungkin curhat soal keluarganya, atau bisnisnya, yang jelas bukan curhat soal sulitnya bayar spp anak, hehe).,ada yang sibuk dengan handphone nya (sepertinya itu blackberry, karena khusuk sekali si ibu itu degan hapenya sampe senyum2 sendiri :D), ada juga yang berusaha menopang dagu agar kepalanya tidak “njedot” meja karena ngantuk, bahkan ada yang sibuk dengan dandananya. Ini kan yang banyak kita dengar dan menjadi kritik dahsyat masyarakat terhadap anggota dewan kita?? Saya yakin, yang mendengar hal ini pasti kesal, “anggota dewan makan gaji buta, gak mikirin rakyat etc” saya pun kesal, mendengar saja kesal…melihat sendiri jauh lebih mengesalkan…tapi, dari sana saya mulai bisa memahami kenapa bapak-ibu yang terhormat berbuat demikian, mereka bosan!!semua orang di dalam ruang sidang bosan…karena saya pun bosan, bosan sekali mendengar penyampaian pak gubernur dengan suara yang sangat mendayu-dayu dan melenakan mata manusia itu, tidur memang solusi terbaik saat itu, niat hati mendengarkan apa daya mata ini tak sanggup terbuka…oke, tapi saya tidak akan membela anggota dewan yang terhormat, sebosan apapun, itu tugas mereka…dan mereka harus menjalankan tugas mereka dengan sebaik-baiknya, singkatnya…bosan tidak jadi alasan bagi mereka untuk abai terhadap konten agenda sidang yang menentukan nasib rakyat yang mereka wakili, jika bosan jadi alasan, lebih baik tidak usah jadi anggota dewan. Begitu kira2.

Nah…yang lebih mengecewakan saya justru para mahasiswa yang ikut menyaksikan sidang, ternyata tidak jauh berbeda dengan bapak-ibu anggota dewan yang terhormat. Saat pidato pak gubernur disampaikan, tidak sedikit dari mereka yang acuh bin abai, sama seperti para anggota dewan, yang lebih mengesalkan adalah sesi foto2 menjadi lebih penting daripada mengamati konten sidang, narsis ria di depan kamera dan di upload ke jejaraing social mungkin jauh lebih urgent daripada mengamati jumlah alokasi dana untuk urusan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, atau besar dana perimbangan provinsi dalam RAPBD 2013. So…apa bedanya pengkritik (mahasiswa) dengan yang dikritik (anggota dewan)?? Saya tidak ingin kesal membabi buta dan menyalahkan rekan2 saya…Ini cukup jadi refleksi untuk saya pribadi dan barangkali mahasiswa yang lain. Ada kalanya sikap-sikap yang kita lakukan di lapangan, atau di kehidupan nyata...tidak sesuai dengan apa yang kita perjuangkan atau suarakan lantang dalam forum2 diskusi ataupun di kelas. Saya selalu ingat kata prof warella bahwa saat ini memang musuh terbesar para birokrat muda adalah dirinya sendiri. Selain juga system yang mengkooptasinya pada budaya yang korup bin kongkalikong. Tidak heran, reformasi birokrasi yang dijalankan pemerintah seperti jalan ditempat, apalagi yang kaitanya dengan ethics, birokrasi korup dan acuh terhadap kepentingan rakyat sepertinya telah menjadi laten, karena generasi penerusnya sudah “kadung” punya mental yang sama seperti seniornya….

(tulisan ini saya buat dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada bapak-ibu anggota dewan yang terhormat dan rekan-rekan mahasiswa yang selalu berjuang untuk kemajuan bangsa)

Parenting itu Penting!!!


Parenting…sebenernya gw udah cukup lama denger vocab ini, tapi sumpah gw gak faham artinya, faham artinya aja enggak apalagi menganggapnya penting…gw baru membuka mata dengan ilmu yang satu ini pasca gw ikut Forum Indonesia Muda (FIM) 13 di Cibubur beberapa minggu yang lalu..waktu itu salah satu materi yang disampaikan adalah soal parenting, sebenernya bukan parenting sih…Cuma pembahasanya banyak tentang parenting, soalnya secara yang ngisi bunda Elly Risman gitu…beliau adalah konsultan parenting yang udah mendunia…ini nih gw coba ringkas materi yang gw dapet dari seminar itu,walaupun semuanya gak bisa gw tangkep semoga bermanfaat dan menyadarkan kita semua kalo ilmu ini memang penting buat calon2 orangtua….

Jadi intinya, menurut bunda Elly Risman beruntung banget di usia muda kita udah aware sama parenting…soalnya kn memang gak ada sekolah buat jadi ibu, jadi ayah…dan ternyata karena gak ada sekolah itu, banyak terjadi kesalahan dalam pendidikan dan pengasuhan anak…menurut bunda Elly, pola pengasuhan/parenting sekarang itu kayak sistem turun temurun…jadi apa yg diajarin ortu kita secara gak langsung biasanya akan kita ikutin ke anak kita dan bukan gak mungkin nanti kita juga akan menurunkan ke anak kita buat mengasuh cucu kita nanti,dstnya…

Padahal jaman udah berbeda, saat kita diasuh ortu kita 20 tahun lalu dengan sekarang…Kalau zaman 20 tahun dulu gak ada tuh yang namanya handphone/BB/laptop/free internet/games online dll…sekarang, bahkan anak SD udah pegang BB, teknologi semakin maju, semakin berat tantangan kita nanti sebagai ortu, bahkan mungkin jauh lebih berat dari sekarang utk bisa melindungi anak2 kita dan mengasuhnya agar terhindar efek negatif dari kemajuan teknologi itu…pornografi udah sangat mudah diakses, download konten2 porno udah kayak beli permen aja…intinya, tantangan kita sebagai calon ortu akan semakin berat kedepan…bunda Elly juga cerita soal kondisi anak2 sekarang, anak SD udah tau sex, udah pernah “nyicip” lagi, bahkan udah ada usia SD yang harus aborsi…astaghfirulloh

Menurut bunda Elly, ada yang salah dari pola pengasuhan anak, banyak orang tua yang salah membangun komunikasi dengan anak2 mereka…Itulah menurut bunda, sebenernya banyak dari orang tua are not ready to be a parents … alasannya karena kebanyakan dari orang tua:
- gak menguasai tahapan perkembangan anak
- gak menguasai cara otak anak bekerja
2 point itu berperan besar dan berpengaruh dlm membentuk kepribadian dan masa depan anak.
Salah satu yg penting dalam tahapan perkembangan anak adalah adanya komunikasi yg tepat dan bisa diterima…bunda Elly membuka seminar dengan video seorang ibu yang lagi marahin anaknya dengan suara mendayu, dan mimik muka si anak digambarin kaya orang ngantuk…setelah itu datang neneknya yang bicaranya 240 derajat beda..si nenek ini bicara nyerocos gak ada titik dan koma..anak itu digambarkan kaya diserang lebah dan lebah itu kaya masuk kuping kanan keluar kuping kiri…Menurut bunda Elly itu gambaran cara komunikasi orang tua saat ini yg rata2 ke anak suka nyerocos gak ada titik koma…atau kalaupun pelan malah terkesan kaya mendayu dan jadi lagu pengantar tidur…Dan itu sebabnya banyak kata2 yang sebenernya udah pernah diomongin ortu ke anak gak pernah ada yang nempel diotak anak. ya karena itu anak2 merasa orang tua mereka ngomong kaya lebah gak jelas…ternyata ada saat penting dimana jaringan otak kita/anak bisa terus mengingat sesuatu…
Ini yg penting :
BILA HATI SENANG ,OTAK MENYERAP LEBIH BANYAK/CEPAT…
Jadi kalau mau apa yang kita omongin itu nyangkut di otak, cari saat2 dimana Hati lagi HAPPY…dan itu berlaku bukan cuma kalau kita mau ngomong sama anak kita tapi utk SEMUA ORANG…Karena ada jaringan di otak yg kalau lagi HAPPY akan terbuka bagian itu dan sel2nya lebih cepat menyerap…huiiiiiii canggihhhhh ya, gw baru tau ada yang kayak gini…
Bunda Elly nyebutin ada 10 kesalahan dalam komunikasi pengasuhan/ parenting, istilahnya KELIRUMOLOGI (ini kayaknya istilah dibikin sendiri dehh :D) sayang gw gak inget penjelasanya satu2…intinya ada sepuluh
1.       Kalau Bicara Cepet2/Nyerocos…kayak contoh diatas tadi tuh
2.     Tidak Mengenali Diri Sendiri
Yang ini gw inget, Bunda elly nyuruh kita cari temen buat saling nanya apa kelebihan masing2 dlm waktu 3 menit dengan aba2 peluit…dan guees what : I felt so difficult to speak up what are my positive point, likely most of the participants quitely same as mine…hahahaa
kenapa sih kita susah cari tau nilai plus kita??? menurut bunda elly itu krn kita gak mengenali diri sendiri…makanya jgn sampe anak2 kita juga ngalamin hal ini…Kita susah memahami keunikan diri kita sendiri karena kita gak mau mencoba melihat ke dalam diri kita sendiri (NOT LOOK INTO OUR SELF),jadi kita gak tau detail apa aja kelebihan dan kekurangan kita… Kalau kaya gini,Kita aja gak tau diri kita sendiri gimana kita mau kenal anak kita which is completely other soul than mine’s…Nah lo?!?!?!
3.     Lupa Kalau Setiap Individu Itu Unik
Coba di inget2…pernah gak orang tua kita ngebanding2in kita sama anak org lain... (hampir semua partisipan senyum2 tanda kalo mereka pernah jadi korban, termasuk gw :D)…Padahal menurut Bunda Elly didalam Al quran (QS 3:6) aja ada tertulis : Allah sudah melukis setiap makhkluk dari mulai saat ia ada di rahim ibunya sesuai keinginanNYA…Jadi ya pasti tiap orang bakalan beda, even anak kembar sekalipun, walaupun ibu dan bapaknya sama…Jadi jangan banding2in anak kita nanti sama anak2 yang lain…percaya deh semua anak punya kelebihan dan keunikan masing2..
4.     Perbedaan : NEEDS and WANT (kebutuhan dan kemauan )
5.     Tidak Membaca Bahasa Tubuh
6.     Tidak Mendengar Perasaan
7.     Tidak Memisahkan Masalah Siapa
8.    Tidak Mendengarkan Aktif
9.     Selalu Menyampaikan : Pesan2 Kita
yang nomer 4 sampe 9 gw lupa, hehehe…tapi kira2 bisa bisa diterka2 sendiri lah maksudnya, nahh yang nomer 10 nih gw inget
10.Menggunakan 12 Gaya Populer Komunikasi Ke Anak
pas disebutin 12 gaya populer dalam berkomunikasi antara orang tua dan anak ternyata semuanya pernah gw alamin, dan semua partisipan juga sama…
1). Orangtua suka memerintah anak dengan bahasa yg kasar…dan bahkan mencoba berpikir utk anak…Coba pasti sering orangtua kita bilang gini : kamu pake baju ini ya…habis ini gini trs gitu…ternyata itu ga boleh..and so on… Kenapa???krn kalau kita trs2an berpikir, memilih dan ambil keputusan dan kemudian memerintahkan anak kita sesuai apa yg kita mau bukan yang anak mau…itu sama aja membesarkan anak jadi robot…anak gak diberikan hak dan otaknya tdk diajarkan utk berpikir,jadi anak hanya pasrah saja menuruti keinginan ortu…padahal hal tsb bahaya krn kalau trs-trsan bisa berdampak saat besar anak akan menjadi pribadi yg suka iri,melemahkan konsep dirinya…juga bisa menjatuhkan harga diri dan pd selain kemampuan berpikirnya juga jd rendah…dan anak akhirnya jadi korban kekerasan kata dan emosi..
2). Menyalahkan à Contoh : tuh kan udh dibilangin jangan lari,ntar jatuh..pas udah jatuh, bilang..tuh bener kan jatuh!!! Hindari kata2 menyalahkan ini…anak akan merasa gak di support
3). Meremehkan à Contoh : habis jatuh, trs menangis ,kita malah bilang : cuman gitu aja ko jatuhnya..gpp2, jangan nangis!!!
4). Membandingkan à contoh : udah jangan nangis, si A aja jatuh gak pernah nangis… :D
5). Mencap /Melabel à contoh : ini anak ya,cengeng banget/bandel banget/nakal banget…
6). Mengancam
7). Menasehati
8). Membohongi
9). Menghibur à menghibur yg salah…juga bisa bahaya..Contoh : anak jatuh ,berdarah terus ortu menghibur bilang : gpp dikit ini besok juga hilang (padahal bohong)…besoknya anak liat lukanya masih ada malah tambah sakit,mulai deh dia krisis kepercayaan..hahaha :D
10). Mengkritik
11). Menyindir
12). Menganalisa à Jangan pernah menganalisa masalah saat anak dlm kesulitan, krn gak akan membantu…senengin dulu hatinya baru dianalisa bersama..

Selain hal2 itu, bunda Elly juga cerita soal bahaya pornografi bagi anak, dan sialnya pornografi begitu mudahnya di akses anak jaman sekarang… intinya gini
Konten porno itu kayak candu, jadi orang yang udah kecanduan konten porno bakalan terus akses konten2 yang berbeda, ada bagian otak yang rusak karena itu…bunda Elly analogikan saat kita beli es krim coklat di suatu tempat dan kita nikmati es krim itu...ada syaraf di otak kita yang mendeteksi rasa nikmat,  saat kita datang ke tempat yang sama untuk belie es krim kita akan memilih es krim selain rasa coklat, kenapa?? karena kecenderungan otak akan mengirim pesan untuk merasakan rasa nikmat yang berbeda…(ini ilmiah lhoo…) sama kayak konten porno, orang yang buka satu konten porno pasti kecenderunganya dia gak akan buka konten yang sama..dia bakal nyari konten2 yang beda, begitu seterusnya…ini otak yang maenin…hayooooo??bener gak..

Makannya industry pornogafi gak pernah sepi, karena permintaan selalu ada…bahaya banget ya, dan ternyata juga ini bagian dari konspirasi kelompok tertentu yang mau ngrusak moral dan mental generasi muda jaman sekarang….Yang mereka inginkan, anak dan remaja kita memiliki MENTAL MODEL PORNO/CABUL à orang yang udah kecanduan pornorafi di otaknya ada yang namanya  perpustakaan porno, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja…sama kayak kita hapal perkalian atau pembagian matematika, saat ditanya berapa 2x5 kita akan dengan mudah mengakses jawabanya di otak kita, karena kita udah punya perpustakaan matematika di otak kita…begitu juga pornografi….
Selain itu, mereka menginginkan adanya kerusakan otak permanen, dan hasil akhir yang diinginkan adalah INCEST!!! Brrrrrrr….sereemmmm kan??? Dan Sasaran tembak utama adalah Anak2 kita yang belum baligh. Karena buat mereka jika sudah mengalami 33-36 ejakulasi, dia adalah pecandu pornografi dan mereka adalah PASAR MASA DEPAN!!! Astaghfirulloh...
Dan yang lebih bahaya adalah saat hal itu terjadi, otak anak akan sangat terganggu….jadi  didalam otak tuh ada bagian yang disebut PRE FRONTAL CORTEX (PFC). PFC ini tempat dibuatnya moral, nilai2, dan bertanggung jawab untuk: perencanaan masa depan, organisasi, pengaturan emosi, control diri, konsekuensi dan pengambilan keputusan. PFC ini Matang diusia 25 thn…nah, Sekali anak mencoba “kenikmatan” semu itu, maka otak anak akan memproduksi Dopamin ( ket: suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus/bagian otak belakang, semakin sering dopamine ini dihasilkan maka PFC akan semakin payah) maka anak akan merasa senang untuk kemudian timbul rasa bersalah.  Saat anak merasa senang tsb (kebanjiran Dopamin), maka yang akan terganggu adalah PFC nya, jadi kemampuan analisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, makna hubungan, hati nurani, spiritualitas /iman akan terkikis…. mental anak akan tumbang dan akan menjadi mental model porno/ cabul dan ujungnya adalah INCEST, …dan ternyata bagian otak yang rusak karena Narkoba hanya 3 bagian saja, tapi oleh Pornografi/SEX: 5 bagian otak yang rusak!!! begitu kira2 penjelasan bunda Elly….

Akhirnya pertanyaan pun muncul..Siapkah kita menjadi orang tua??? dengan tantangan yang begitu hebat ini,,ngeri juga kalo gini ceritanya,,,oleh karena itu, parenting ini jadi satu ilmu yang bener2 penting buat para calon orangtua…bunda Elly cerita gimana ilmu ini begitu diperhatikan di negara2 skandinavia, gak heran negara2 disana jadi Negara yang pendidikannya paling keren, Negara2 paling maju pula…jadi menurut gw PARENTING itu PENTING, wajib ‘ain dipelajari sama calon orangtua….