Apa
yang ada dipikiran kalian saat mendengar kata “anak jalanan”?? beragam persepsi
pasti muncul disini…mereka bisa saja dianggap sebagai pengganggu yang
menjengkelkan di dalam bis kota saat suara sumbang mereka mengiringi perjalanan
pulang kerja anda yang melelahkan dan diakhiri permintaan receh yang kadang
sedikit memaksa, atau di lampu merah kota saat tangan-tangan dekil mereka meminta
recehan yang jika sedang jail kadang mereka memukul-mukulkan tangan dekil itu
ke kaca mobil hanya untuk 500an rupiah dari anda, mereka juga bisa dianggap
bagian dari praktek terselubung mafia peminta-minta yang konon katanya
pendapatan mereka sebulan macam direktur perusahaan atau pejabat senayan sana…mereka,
anak-anak jalanan juga selalu identik dengan kekerasan, kriminalitas dan
semacamnya sehingga sebagian besar dari kita lebih memilih menjauh dari mereka
dengan berbagai alasan, semisal keamanan begitu...ya, sebagian dari kita
mungkin berfikir demikian!! Tapi pernahkan kita berfikir jika mereka juga adalah
bagian dari generasi penerus bangsa yang harus diperhatikan, mereka bukan
generasi ‘gagal’ yang harus disingkirkan, sama halnya seperti anak-anak lain di
bumi indonesia ini, mereka punya hak yang sama untuk menikmati hari-hari mereka
layaknya anak-anak pada umumnya, bergembira, bermain, belajar dan bermimpi
menjadi apa saja sesuai keinginan mereka dan mengejarnya sama seperti kita.
Anak Jalanan bukan generasi 'gagal'
Di kota
ini, Semarang…persoalan anak jalanan memang tidak ada habisnya, bahkan kecenderungan
dari tahun ke tahun jumlah mereka terus bertambah, Dinas sosial mencatat di
tahun 2013 ini jumlah anak jalanan di kota ini sebanyak 350 anak, jumlah ini
meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya, 2012 yang jumlahnya sekitar 275
anak...jumlah ini diyakini masih belum seluruhnya karena masih banyak dari
mereka yang belum terdata dinas sosial. Saya sendiri memang sudah beberapa
bulan ini berkecimpung dengan angka-angka statistic anak jalanan di kota
semarang karena kebetulan Tesis yang saya ambil untuk studi s2 saya berkaitan
dengan kebijakan terkait anak jalanan di kota lumpia ini. pemerintah berdalih jika
penanganan terhadap anak-anak jalanan terhambat salah satunya akibat dari belum
adanya perda yang mengatur secara khusus penanganan terhadap mereka, dan tahun
2013 ini perda itu sedang dibahas oleh dewan yang terhormat dan 2014 nanti rencananya
baru siap untuk di implementasikan. Kita tunggu saja hasilnya…
Komunitas Satoe Atap dan Kompas Bersama Anak2 Jalanan Simpang 5
But,
diluar itu…pembinaan anak-anak jalanan di kota semarang sudah banyak dilakukan
oleh berbagai yayasan, NGO maupun komunitas di luar pemerintah, sebut saja
yayasan setara dan gradhika yang sudah sejak awal reformasi ikut turun tangan
membina anak-anak jalanan kota semarang dengan program rumah singgahnya. selain
itu berbagai komunitas juga ikut berperan mendampingi anak-anak jalanan ini,
salah satunya adalah komunitas SATOE ATAP, dan beberapa hari yang lalu saya
berkesempatan mengikuti agenda mereka yang bertema friend hiking bersama
komunitas simpang lima (komunitas anak jalanan binaan mereka) di gunung ungaran,oke…bicara
soal komunitas SAtoe Atap, sebetulnya sudah lama saya mengenal komunitas ini, sejak
tahun pertama kuliah tepatnya, tahun 2008 saya mulai berkenalan dengan
komunitas ini, saat itu Satoe Atap baru 1 tahun berdiri, komunitas ini
terbentuk tahun 2007, saat itu saya sempat terlibat dalam beberapa kegiatan
mereka. Saya masih ingat waktu itu mereka belum memiliki tempat untuk kegiatan
pembinaan intensif, sehingga saat itu mereka masih memanfaatkan masjid
diponegoro (masjid kampus UNDIP Pleburan) sebagai tempat kegiatan pembianaan
anak-anak jalanan binaan mereka. Mereka membina anak-anak jalanan tanpa imbalan
ditengah kesibukan kuliah dan segala macam tete’ bengeknya, karena sebagian
besar volunteer adalah mahasiswa, dari sini saya menaruh respect yang besar
kepada mereka, seperti halnya kerja para volunteer dimanapun berada…membantu
sesama bagi mereka adalah cita-cita, dan pengabdian adalah manifestasi cinta
serta ketulusan berbagi yang asalnya dari hati. Jujur, Saya tidak bisa
menyembunyikan rasa kagum dan respect yang setinggi-tingginya dengan
kerja-kerja semacam ini, dan komunitas Satoe Atap adalah salah satunya, disaat
sebagian besar orang lebih memilih menjaga jarak dengan anak-anak jalanan, mereka
justru memilih hadir, hidup membaur dengan mereka, belajar bersama mereka, berbagi
inspirasi serta mengajarkan ‘mimpi’ bersama-sama mereka dengan senang hati… bagi
saya ini sesuatu yang luar biasa…meminjam istilah Forum Indonesia Muda (FIM),
komunitas Satoe Atap adalah seberkas cahaya di tengah kegelapan negeri ini, dan
para pegiatnya adalah kunang-kunang yang akan menebar terang kemanapun ia pergi. Semoga.. J
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^