Thursday, February 27, 2014

Untuk Dunia Yang Ramah Anak

Seperti biasa, senja selepas belajar bersama dengan adik-adik rumbel yang ceria di sudut kota lumpia sana, saya pulang mengendarai sepeda motor menyusuri jalan-jalan utama kota, senja yang basah, karena dari siang tadi hujan mengguyur rata, membagi rahmatnya ke seluruh kota, saya melintasi jalan raya yang basah memburu waktu karena sebelum isya sudah ada janji dengan seorang teman di masjid dekat kampus…saat berhenti di traffic light, saya mendapati...

Wednesday, February 26, 2014

Surat Untuk Ibu Guru, yang Sekarang Mendidik Putraku

Ibu guru yang baik, saya titipkan anak saya kepada anda, saya lakukan ini dengan ketulusan, kabanggaan dan perasaan was-was. Maklumlah, sebagai orang tua saya terlalu cemas dengan dirinya. Saya ingat masa-masa ketika ia baru hadir ke dunia ini, tangisan dan tawanya telah membuat kami semua tenggelam dengan perasaan haru. Kini waktunya ia bersekolah dan kami percayakan, putra kami sepenuhnya kepada anda. Sebagaimana dulu ibu dan ayah saya mempercayakan...

*Menakuti atau Mendidik?" - Refleksi untuk Para Pendidik

Saya pernah ditanya soal ini dalam sebuah sesi workshop kepenulisan, seorang penanya, guru Bahasa Indonesia sebuah SMA, bertanya: "Anda bilang, tidak ada tulisan yang bagus atau jelek. Anda juga bilang, tulisan hanyalah soal relevan atau tidak relevan dengan pembaca, bermanfaat atau tidak bermanfaat. Lantas bagaimana kami harus menilai tulisan yang dibuat oleh murid2 kami? Kan kalau tidak ada yang bagus atau jelek, bagaimana memberikan angka nilainya?" Ini jenis...